Selasa, 27 Maret 2012

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Memilih Kendaraan Bekas Dengan Menggunakan Metode Analitic Hierarchy Process (AHP)

oleh : Sukenda &  Zeny Prima Afrizone

(Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, 27 Maret 2012, ISSN : 2252-3936)

 Abstract 
Seseorang pembeli kendaraan bekas dalam menentukan pilihannya, tentu didasarkan pada beberapa kriteria yang dijadikan patokan dalam memilih kendaraan (mobil) bekas antara lain mesin, body, kaki-kaki, interior, nomor rangka dan mesin, tahun, surat-surat, pajak, aksesoris dan harga. Kriteria tersebut menjadi pertimbangan untuk membeli kendaraan bekas, berbagai pertimbangan dilakukan oleh seorang pembeli agar mendapatkan kendaraan bekas yang baik. Pemilihan terhadap kendaraan bekas yang akan dibeli, ternyata tidaklah mudah bagi pembeli yang belum memahami seluk beluk kendaraan bekas. Kesulitan dalam memilih kendaraan bekas maka perlu suatu rujukan sebagai dasar pemikiran dalam memilih kendaraan berkas. Sistem pendukung keputusan menawarkan solusi untuk rujukan dalam memilih kendaraan berkas. Sistem pendukung keputusan yang ditawarkan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menyelesaikan persoalan. 
Persoalan bisa diselesaikan dengan menggunakan sistem perangkingan berdasarkan bobot global. Pembeli kendaraan bekas dapat memilih kendaraan bekas berdasarkan rujukan atau rekomendasi dari sistem pendukung keputusan yang dijalankan oleh pakar. Sistem tersebut dapat membantu calon pembeli dengan memberikan hasil alternatif pilihan kendaraan (mobil) bekas yang diperoleh dari perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil perhitungan faktor kriteria-kriteria penilaian yang diajukan ke sistem maka penentuan kendaraan (mobil) bekas diperoleh melalui perhitungan nilai bobot prioritas untuk pemilihan alternatif kendaraan (mobil) bekas yang akan dibeli. Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan untuk memilih kendaraan bekas dengan menggunakan metode Analitic Hierarchy Process (AHP) diharapkan dapat membantu calon pembeli dalam pemilihan kendaraan (mobil) bekas dan dapat menghasilkan suatu hasil optimal yang memenuhi rasa kepuasan yang tinggi bagi pembeli kendaraan (mobil) bekas.
Kata kunci : Pakar, Pembeli, Kendaraan Bekas, dan AHP.

1. PENDAHULUAN
Kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat akan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global saat kini. Banyak informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan dengan baik. Informasi dapat berguna bila dimanfaatkan dengan baik, bahkan jika diolah oleh suatu sistem maka informasi tersebut dapat berdaya guna dengan baik. Sistem yang mengolah informasi biasanya sistem pendukung keputusan, sehingga sistem tersebut dapat mengolah informasi untuk mendukung keputasan dengan menawarkan alternatif-alternatif solusi yang terbaik. Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya merupakan bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin bisa dipilih. Sebelum menentukan alternatif, diperlukan data-data yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan akurat, bila data-data yang dimasukan tidak akurat maka proses perhitungan dapat menyebabkan hasil yang salah sehingga alternatif keputusan yang dihasilkan pun menjadi tidak akurat. Perhitungan data-data bisa dilakukan secara manual oleh seorang pakar. Seorang pakar bisa melakukan perhitungan data-data kriteria pemilihan kendaraan bekas sehingga dapat menghasilkan pemilihan alternatif keputusan yang dapat membantu calon pembeli kendaraan bekas. Seorang pakar dalam menentukan alternatif keputusan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dapat mempengaruhi faktor fisikis seorang pakar. Ketika faktor fisikis dialami oleh seorang pakar maka dapat mempengaruhi keakuratan alternatif keputusan yang dihasilkannya. Kebutuhan sistem pendukung keputusan akan sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan hasil akhir dari proses perhitungan untuk pemilihan alternatif keputusan. Kemampuan sistem pendukung keputusan membantu pemilihan alternatif kendaraan . . . . .
. . . . .  (baca_selengkapnya )