Jumat, 15 April 2011

“PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA“

oleh : YUDHISTIRA NURNUGROHO


RINGKASAN
Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik! Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) Pergeseran dari pelatihan ke penampilan, (2) Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dankapan saja, (3) Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) Pergeseran fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet dan e-mail. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu :
(1)   E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
(2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
(3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.
Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem) dan  LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training).

Perkembangan Pendidkan di Era Globalisasi.
Kerjasama yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah antar pakar dan juga dengan mahasiswa. Padahal dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Di dalam bidang penelitian juga diperlukan Sharing information agar . . . . . . . . . . .(baca_selengkapnya)  

Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si
(Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management)

Perlu Artikel lain ?, click di:

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS dan TAKTIS PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT UNTUK PEMDA

oleh : Zainal A. Hasibuan
(Publikasi pada : Jurnal Sistem Informasi MTI UI Vol 3 – No. 1 – April 2007)

Abstrak
Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang dengan sangat cepat sehingga memicu terjadinya persaingan antar wilayah yang semakin ketat. Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai penguasa wilayah berusaha memanfaatkan TIK secara optimal untuk mendukung berbagai kegiatannya. Hal ini terlihat dari berbagai inisiatif penerapan TIK (electronic government – e-Gov) yang muncul di beberapa Pemda maupun di beberapa instansi pemerintah lainnya. Tetapi kenyataannya pemanfaatan TIK ini masih belum memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan efisiensi, efektivitas dan produtivitas Pemda. Salah satu penyebabnya yang dominan adalah tidak sinkronnya tujuan kegiatan-kegiatan Pemda dengan tujuan e-Gov itu sendiri. Tulisan ini membahas langkah-langkah strategis dan taktis pengembangan e-Gov berdasarkan teori dan “best practices” dari beberapa instansi yang telah menerapkan e-Gov. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan pemanfaatan TIK untuk e-Gov akan memberikan hasil yang optimal.
Kata kunci: E-Government, Metode Pengembangan E-Gov dan Aplikasinya

1. PENDAHULUAN
               Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan salah teknologi yang berkembang dengan sangat pesat. Pesatnya perkembangan TIK akan membuka peluang dan tantangan untuk menciptakan (to create), mengakses (to access), mengolah (to process), dan memanfaatkan (to utilize) informasi secara tepat dan akurat. Informasi merupakan suatu komoditi yang sangat berharga di era globalisasi untuk dikuasai dalam rangka meningkatkan daya saing suatu organisasi (termasuk Pemda) secara berkelanjutan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Republik Indonesia telah berinisiatif membuat kebijakan untuk memanfaatkan TIK untuk membangun Electronic Government for Good Governance yang terintegrasi mulai dari tingkat pemerintahan daerah hingga ke pusat. Tujuannya adalah agar infrastruktur TIK yang akan dibangun dapat dimanfaatkan secara bersama untuk berkoordinasi oleh seluruh instansi, baik di pusat maupun di daerah. Kebijakan pemerintah tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Inpres No.3 Tahun 2003 dan Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi tentang Pengembangan e-Gov yang merupakan wujud keinginan pemerintah dalam upaya mendorong bangsa Indonesia menuju masyarakat yang berbasis pengetahuan (Knowledge-based Society). Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003 tentang “kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-Gov Indonesia” antara lain berisikan panduan yang sudah disosialisasikan, seperti:
1. Panduan pembangunan infrastruktur portal pemerintah
2. Panduan manajemen sistem dokumen elektronik
3. Panduan penyusunan rencana induk pengembangan e-Gov lembaga
4. Panduan penyelenggaraan situs web pemerintah daerah
5. Panduan tentang pendidikan dan pelatihan SDM e-Gov
              Dari berbagai panduan tersebut, kebutuhan akan tersedianya informasi sekurang-kurangnya akan memiliki sifat-sifat sebagai berikut: cakupannya luas, mudah digunakan, terkini, aman, serta murah.
E-Government pada dasarnya memberikan layanan informasi kepada sesama insitusi pemerintah (Government to Government – G2G), kepada dunis bisnis (Government to Business – G2B) dan kepada masyarakat (Government to Citizen – G2C),
dengan tujuan . . . . . .(baca_selengkapnya) 

Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si
(Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management)

Perlu Artikel lain ?, click di:

Teknologi Informasi dan Komunikasi: Strategi Peduli Kemiskinan

 by : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 
(United Nations Development Programme)


Ringkasan
Strategi Teknologi Informasi dan Komunikasi (selanjutnya disingkat TIK) untuk mengurangi kemiskinan dirancang sebagai bagian dari Strategi Penanggulangan Kemiskinan Nasional (disingkat SPKN). Cara pendekatan yang dipilih efektif karena sesuai dengan prinsip TIK sebagai alat bantu dalam upaya mengurangi kemiskinan, bukan sebagai hasil penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu, teknologinya paling efektif jika digunakan dalam rangka menerapkan strategi-strategi yang praktis untuk mengurangi kemiskinan. Kedua, cara pendekatan tersebut efisien karena sesuai dengan prioritas-prioritas yang telah ditetapkan dan tindakan-tindakan yang telah diambil Pemerintah Republik Indonesia dalam melawan kemiskinan, sehingga upaya-upaya tersebut akan berdampak lebih besar dibandingkan tanpa memanfaatkan TIK.
Strategi TIK untuk Mengurangi Kemiskinan adalah membidik sasaran-sasaran berikut.
�� Penyertaan TIK dalam kebijakan dan strategi pengurangan kemiskinan.
�� Peningkatan pendapatan si Miskin dan pengurangan biaya penunjangannya.
�� Pemusatan TIK pada ‘empat tonggak pengurangan kemiskinan’, yaitu:
�� Menciptakan peluang kerja (creating opportunity);
�� Memberdayakan masyarakat (community empowerment).
�� Mengembangkan kemampuan (capacity building); dan
�� Menciptakan perlindungan sosial (social protection)
�� Pengoptimalan kiprah di bidang-bidang kegiatan berikut dengan bantuan TIK,
yaitu:
�� Memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung (disadvantaged) dan
terpinggirkan (marginalized);
�� Mendorong usaha mikro(fostering micro-entrepreneurship);
�� Meningkatkan layanan informasi kesehatan jarak jauh (telemedicine);
�� Memperbaiki pendidikan melalui e-learning dan pembelajaran-seumurhidup
(life-long learning);
�� Mengembangkan perdagangan melalui e-commerce;
�� Menciptakan ketataprajaan (governance) yang lebih efisien dan transparan
melalui e-governance;
�� Mengembangkan kemampuan;
�� Memperkaya kebudayaan;
�� Menunjang pertanian;
�� Menciptakan lapangan kerja (creating employment); dan
�� Mendorong mobilisasi sosial.
Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, TIK menyiasati cara-cara pendekatan . . . . . . . .baca_selengkapnya


Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si
(Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management)

Perlu Artikel lain ?, click di: