Rabu, 25 Mei 2011

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP AUDIT LAPORAN KEUANGAN

oleh : Islahuzzaman
(Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Techno-Economy, UTAMA, ISSN: 2086-5414, 25 Feb 2010, hal 1-16)

ABSTRAK
Ketika perusahaan masih kecil, audit laporan keuangan dapat dilakukan secara manual. Sejalan dengan pertumbuhan jumlah perusahaan-perusahaan yang menggunakan fasilitas Teknologi Informasi (TI) dalam bisnisnya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan audit.
Satuan usaha (organisasi/perusahaan) disebut menggunakan sistem TI apabila dalam memproses data penyusunan laporan keuangan menggunakan komputer dari tipe dan jenis tertentu. Baik dioperasikan oleh perusahaan sendiri atau pihak lain. Kebutuhan terhadap auditing TI semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat dicapai secara efektif dan efisien. Meskipun tujuan dasar auditing tetap tidak berubah, tapi proses audit mengalami perubahan yang signifikan baik dalam pengumpulan dan evaluasi bukti maupun pengendaliannya. Hal ini disebakan karena adanya perubahan dalam pemrosesan data akuntansi. Auditor harus pula memiliki pengetahuan pengolahan data elektronik memadai untuk menerapkan prosedur audit laporan keuangan. Makalah ini akan menjelaskan bagaimana dampak TI terhadap proses audit.
Kata Kunci: Teknologi informasi, audit laporan keuangan
1 PENDAHULUAN
Masalah TI dalam audit muncul ketika perusahaan yang akan diaudit menggunakan TI dalam proses transaksi mereka sampai kepada penyusunan laporan keuangan. Sebagian besar entitas, termasuk perusahaan keluarga berukuran kecil, mengandalkan TI untuk mencatat dan memroses transaksi bisnis. Akibat kemajuan TI yang luar biasa, perusahaan yang relatif kecilpun bahkan menggunakan komputer pribadi dengan perangkat lunak akuntansi komersial untuk menjalankan fungsi akuntansinya. Ketika perusahaan tumbuh dan semakin membutuhkan informasi, perusahaan itu biasanya meningkatkan sistem TInya.
Fungsi akuntansi yang menggunakan jaringan TI yang rumit, Internet, dan fungsi TI terpusat sekarang sudah merupakan hal yang umum.
Namun demikian, pemasangan sistem komputer baru memiliki risiko baru. Kesalahan kecil komputer dapat menimbulkan permasalahan yang besar. Hal ini pernah dialami oleh Hershey's food ketika mulai menjalankan usahanya dengan sistem komputer baru seharga $112 juta pada bulan Juli 1999. Sistem baru itu diharapkan mengotomatisasi segalanya mulai dari pesanan permen hingga penempatan pallet ke truk. Tetapi sistem itu malah mengacaukan sistem pemesanan serta distribusi, dan beberapa pelanggan tidak bisa mendapatkan permen selama musim Halloween yang penting. . . . . .  (baca_selengkapnya )

Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management). e-mail ke : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id
Butuh Artikel/Jurnal Lainnya ?, click di :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar